IQNA

Perdana Menteri Inggris Mengecam Pembersihan Etnis di Myanmar

23:50 - November 15, 2017
Berita ID: 3471713
MYANMAR (IQNA) - Theresa May, Perdana Menteri Inggris menyebut kondisi rohingya di Myanmar amat memprihatinkan dan sangat mengecam pembersihan etnis minoritas muslim ini.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Metro.co.uk, May dalam sebuah pidato pada hari Senin mendeskripsikan kondisi muslim Rohingya sebagai sebuah krisis kemanusiaan, yang menyerupai pembersihan etnis dan menyebut para pejabat Myanmar, khususnya tentara negara ini yang bertanggung jawab atas penciptaan kondisi ini.

"Melihat gambar-gambar kondisi memprihatinkan anak-anak kecil Rohingya yang meminta bantuan dari orang lain telah memilukan hati manusia,” ucapnya.

May demikian juga mengklaim bahwa Inggris memiliki peran signifikan dalam menghalau kekerasan terhadap muslim Rohingya dan akan tetap meneruskan peran tersebut.

Umat muslim Rohingya bertahun-tahun lamanya menghadapi beragam diskriminasi dan kekerasan di Myanmar.

Pemerintah Myanmar menyebut mereka sebagai imigran Bangladesh dan tidak mengakui sebagai warga negara ini.

Kondisi ini semakin meningkat dari tahun 2012 dan pasca serangan para ekstremis Buddha dan dari bulan Agustus lalu dan berubah menjadi sebuah krisis kemanusiaan dengan dimulainya penindasan keras umat muslim oleh pasukan tentara.

Dalam beberapa bulan terakhir lebih dari 600 ribu muslim Rohingya kabur ke Bangladesh untuk menghindari sejumlah kekerasan di propinsi Rakhine Myanmar.

http://iqna.ir/fa/news/3663259

captcha