Al-Quds al-Arabi melaporkan, polisi Perancis telah menangkap Rasmus Paludan, seorang tokoh sayap kanan Denmark yang dikenal karena kebenciannya terhadap Islam dan penghinaan terhadap Muslim.
Paludan telah merencanakan untuk menggelar demonstrasi anti-Islam dan membakar naskah Alquran di sebelah Arc de Triomphe (ARC) di pusat Place Charles-de-Gaulle di Paris, dan dia ditangkap oleh polisi setelah memasuki Perancis.
Menurut pejabat peradilan Perancis, anti-Islamis Denmark itu bersiap untuk membakar Alquran dan memposting gambarnya di media sosial, terutama YouTube, tetapi dihentikan oleh polisi Perancis.
Polisi Paris mengatakan Rasmus Paluden saat ini dalam penahanan administratif di Kantor Polisi Perbatasan dan Imigrasi dan polisi berencana untuk memulangkannya ke negara asalnya (Denmark).
Di sisi lain, otoritas di Brussel mengumumkan bahwa mereka akan mencegah Rasmus Paluden memutuskan untuk membakar Alquran di kota ini, dan dalam hal ini, walikota kota ini, Katherine Moreau, mengumumkan bahwa kantor imigrasi akan mencegah kedatangan anti-Islam Denmark ini.
Rasmus Paluden, yang menganjurkan pelarangan Islam dan pengusiran ekspatriat Denmark dari negaranya, juga berencana mengadakan demonstrasi pada awal November di distrik Noklen Berlin, lingkungan multikultural tempat banyak Muslim tinggal, tetapi ia dicegah untuk masuk ke Jerman di Bandara Tegel Berlin.
Sementara itu, pada bulan Agustus, polisi Swedia menentang keputusan Rasmus Paluden, seorang politikus ekstremis Denmark, untuk membakar Alquran di depan sebuah masjid di sebuah kota di selatan Swedia. (hry)